Pages

Kamis, 26 Desember 2013

Gaun Pengantin Impian

Baju pengantin adalah benda yang sangat krusial. Karena bisa menentukan bagaimana penampilan Sang Pengantin saat upacara pernikahan. Make Up memang penunjang, namun make up akan menyesuaikan bajunya, bukan???

Menurut saran Ibu Ariani Widagdo, pentolan Arva School Fashion di Surabaya yang sudah mendunia itu, hendaknya salon pengantin wanita memilih gaun pengantin yang sesuai dengan bentuk badannya, dan warnanya menyesuaikan tone kulitnya. Supaya keindahan kulitnya selaras dan terpancar, sehingga wanita itu tampak cantik saat hari bagianya. Memang, untuk pengantin di hari besarnya, warna putih masih menjadi pilihan utama. Putih melambangkan kesucian, dan kesakralan. Sesuai dengan sakralnya upacara janji pernikahan, dan kesucian sang mempelai wanita.

Jadi, sebagai calon pengantin perempuan, hendaknya pintar-pintar menemukan warna yang cocok dengan tone kulitnya, sehingga dia tampak indah memakai gaunnya. Bukan sekedar suka dengan warna tertentu.

Yang bikin bagus adalah Mbaknya cuuuuantik...
Dan tone warnanya memancarkan keindahan kulitnya
Sebagai wanita Jawa, seringnya menggunakan kebaya untuk pengantin. Kebaya Anne Avantie memang primadona, tapi sebagai warga pribumi biasa (XD) saya tahu diri, karena harga kebayanya bisa untuk menyelenggarakan sebuah perhelatan walimah di dua kota. EDAN!!!!

Saya sudah bosan dengan baju pengantin jenis ini, karena bukan selera saya. Selain itu sudah terlalu sering seorang pengantin menggunakan kebaya. BOSEEEN......

Impiannya siiih..... saya pengennya baju pengantin Irna La Perle yang sederhana tapi tetap anggun. Warna pastel, dan serasa lembut. Saya yang tomboy ini jadi lebih tersamarkan wes. Hahahhaha..... Selain itu lebih islami dan... Ah... Pokoknya gue banget.

Mau baju pengantin yang manapun, saya tetap suka. Mau pilih sambil merem sekalipun, saya pasti suka gaun Irna La Perle.

Meski range harganya seharga sewa gedung DBL di Surabaya, namun dirasa baju ini lebih terjangkau daripada Kebaya Anne Avantie yang alhamdulillah saya nggak ngiler seperti kebanyakan wanita Indonesia.

Tapi gila aja kalo saya masih ngeyel minta gaun Irna La Perle. Harganya bisa untuk acara perhelatan walimah besar-besaran di tempat tinggal saya di desa.

Ah...Sial. Mana mbaknya cuantik banget lagi...
Alternatif lain adalah dengan membuat replika baju Irna La Perle, dengan penjahit yang biasa-biasa saja, dan bahan yang lebih murah.

Apapun itu, iya kalau disetujui orang tua. Karena walau bagaimanapun, acara mantenan adalah acaranya orang tua, dimana mereka yang jadi hostnya. Kita yang jadi pengantin cuman buat pajangan aja.


Namun, apa salahnya sih bermimpi????

Minggu, 22 Desember 2013

Menulis Harapan

Assalamualaikum,
Entah apa yang saya pikirkan disini, namun sebagai gadis lajang yang berharap akan pernikahan beserta kehidupan pernikahan impian bak putri negeri dongeng, saya merasa harapan ini harus ditulis. Entah sebagai kenang-kenangan, lucu-lucuan untuk anak-anak saya nanti, atau bahkan agenda bermanfaat ketika saya menua, kehilangan ingatan, alzheimer, dll. Naudubilah.

Honda Beat Pink Impianku
Saya pernah cetak dan memajang poster Honda Beat Pink impian saya, entah dengan tujuan supaya suatu hari punya, atau ketiban durian runtuh, atau harapan kosong mupeng Honda Beat. Singkat cerita, atas keajaiban Allah, suatu hari Honda Beat itu jadi milik dan atas nama saya. Meski tidak langsung terwujud, memang apa yang kita rencanakan, kita tulis dan kita harapkan. Keisengan kita itu, bisa jadi doa dan tidak sedikit kisah yang menyatakan penulisan harapan kita itu, jadi kenyataan...


Semoga yang saya tulis mengenai pernikahan impian saya ini bisa terwujud, atau setidaknya beberapa poin diantaranya bisa terwujud. Semoga bermanfaat pula. AMIN.