Tidak semua tamu undangan pernikahan adalah muhrim
dan mahram, sehingga saat bersalaman dengan para tamu, seorang pengantin
terpaksa harus berjabat tangan dengan lawan jenis, meski hanya sekedar
mengucapkan dan menerima selamat.
Salam, bisa menjadi bentuk penghormatan dan keramahan serta ucapan selamat untuk orang lain. Di Indonesia, ucapan salamnya masih seperti pada umumnya dengan berjabat tangan atau bahkan berpelukan untuk sebagian orang.
Ojigi : Bikin Ngiri Karena Tanpa Bersentuhan |
Sesungguhnya, berjabat tangan antar
lawan jenis itu boleh selama tidak disertai dengan syahwat. Namun untuk prinsip
kehati-hatian dan komitmen kita terhadap larangan bersentuhan bukan muhrim, bila ada opsi untuk tidak bersalaman mungkin bisa dipilih.
Misalnya bersalaman tanpa saling menyentuh kulit, bisa pula dengan mengatupkan kedua tangan seperti salam orang India dan Thailand atau menunduk
seperti orang Jepang yang disebut dengan Ojigi. *Jadi ingiri ya sama orang India dan Jepang, gak usah
bersentuhan waktu salaman*
Untung deh Indonesia gak punya tradisi salam adu hidung seperti di Selandia Baru ya
Selain gak cocok sama budaya Indonesia, hidung orang Indonesia juga pesek,,,
apanya yang diadu??? hehehhehe
|
Berjabat tangan antar lawan jenis bisa menjadi bentuk aktivitas yang mungkin kurang sesuai dalam pandangan Islam. Solusinya, seperti contoh Pak Ahmadinejad pada gambar dan Pria teladan di pengadilan yang menghormat di dada. Bisa juga dengan mengatupkan kedua tangan saja, atau bersalaman tapi tanpa bersentuhan.
Menunduk Tanpa Bersalaman |
Menghormat di dada dan bersalaman tanpa bersentuhan
Salam Dengan Mengatupkan Tangan |
Namun tetap saja, kadang ada orang yang kurang mengerti batasan-batasan Islam seperti ini. Supaya tamu yang tidak mengerti itu tidak tersinggung, pengantin kemudian terpaksa tetap bersalaman seperti adat bersalaman di Indonesia pada umumnya.
Nah, apabila bride2be terjebak dalam keadaan seperti ini, maka sarung tangan bisa jadi solusi. Pengantin tetap bisa
berjabat tangan tanpa menyentuh langsung kulit tangan para tamu, dan tetap
menghormati mereka. Hehehhe....
Selain menjadi solusi, sarung tangan
juga bisa menjadi penutup dari ‘perhiasan yang ada pada wanita’. Ada pula
fungsi lain, bila kulit kita eksotis layaknya wanita tropis pada umumnya, maka
sarung tangan juga jadi solusi menutupi perbedaan warna wajah dan tangan yang
menjadi jauh berbeda karena riasan pengantin. Hehehhehe.......
Sarung tangan bisa didapat dimanapun.
Misalnya di toko peralatan upacara dan seragam, atau di bridal. Saya sudah
siapkan sarung tangan sederhana yang saya beli di bridal, nantinya akan saya
hias dengan bunga rajut yang saya beli secara terpisah. Hehehhehe.....
Pengantin yang Menggunakan Sarung Tangan |
Solusi ini bagi saya juga bisa
menggantikan fungsi mahendi pernikahan yang saya juga kurang suka mengenakannya.
Kalau mahendi, bayar mahal-mahal kemudian memudar dalam beberapa hari.
Sedangkan sarung tangan, bisa jadi kenang-kenangan pernikahan selamanya. Jadi,
para Bride2be, pilihlah sarung tangan yang imut dan lucu untuk pernikahanmu
ya...
Karena Salam Kita itu Untuk Suami.......................... |
0 komentar:
Posting Komentar